Responsive Ad Slot

Showing posts with label Karya Anak Bangsa. Show all posts
Showing posts with label Karya Anak Bangsa. Show all posts

Mimpi-Mimpi Karya Anak Bangsa yang Terbuang

No comments

Friday, January 22, 2016

Mimpi-Mimpi Karya Anak Bangsa yang
Pesawat Gatotkaca N-250
Pesawat Gatotkaca N-250 berhasil mengudara pada 1995. Pesawat 100 persen murni rancangan putra-putri bangsa ini dinakhodai presiden ketiga RI BJ Habibie. Pesawat berpenumpang 50–70 ini dibuat di bawah payung PT IPTN, sekarang PT Dirgantara Indonesia (DI). Ketika itu masa pemerintahan Presiden Soeharto.
 Film Animasi
Sebuah karya anak bangsa berhasil menyita perhatian publik dunia. Hasil karya anak bangsa ini hangat diperbincangkan di media, dunia maya, dan televisi. Film dengan judul 'Pada Suatu Ketika' ini terinspirasi dari film Hollywood ‘Transformer’.
Dibuat oleh sekumpulan anak muda, film singkat berdurasi 4 menit 12 detik ini bercerita sarana transportasi khas Indonesia seperti bajaj, angkot, kopaja, metro mini, ojek, motor tua, becak yang berubah menjadi robot dengan kedatangan alien dengan space ship-nya.
Dengan setting suasana keramaian pasar, pangkalan bajaj, kopaja, dan ojek yang menggambarkan “sangat Indonesia”. Hal ini menunjukkan kemampuan membuat film animasi Indonesia tidak diragukan dan mampu bersaing dengan Amerika Serikat.
Senjata Laras Panjang


Senjata produksi Pindad (perusahaan negara) tidak diragukan mampu menjadi tulang punggu negara, khususnya dalam bidang pertahanan. Senjata-senjata yang murni buatan Indonesia ini umumnya diperuntukkan guna kepentingan ekspor ke berbagai negara. Senjata yang diproduksi di antaranya, Sidearms, Submachine Guns, Assault Rifles, Battle Rifles, Machine Guns, Sniper Rifles, Grenade Launchers, Mortar, Pistol, Panser, dan lain sebagainya.

Panser Anoa 


Oman, Malaysia, Brunei Darussalam, Bangladesh, dan Nepal menjadi negara yang menyatakan minat untuk membeli panser hasil rakitan anak-anak bangsa. Indonesia patut berbangga. Anoa Indonesian Panzer, kendaraan pengangkut lapis baja ini diproduksi oleh PT Pindad pada 2006 sebanyak 150.
Anoa Indonesian Panzer dilengkapi dengan baja antipeluru yang tidak akan tembus oleh AK47 atau M-16. Memiliki kecepatan 90 kilometer per jam dengan enam roda mampu menanjak dengan kemirigan hingga 45 derajat dan mampu melompat selebar 1 meter.
Mobil Esemka
Karya anak bangsa Indonesia kali ini sangat membanggakan. Mengapa demikian, mobil ini dibuat oleh anak-anak Indonesia yang masih berusia 16–17 tahun dari SMK 1 Singosari, Malang.
Mobil Esemka yang diciptakan sebagai cikal bakal kemajuan teknologi Indonesia di bidang transportasi, memiliki lima jenis varian yaitu SUV, pick-up double cabin, sedan, pick-up single cabin, dan van.
Biaya satu Mobil Esemka sebesar Rp175 juta. Mobil itu sendiri dibanderol di pasaran Rp80 juta per unit. Jauh lebih murah dari mobil-mobil buatan luar negeri yang ada di Indonesia.

Robot Tempur TNI
Robot banyak diciptakan untuk mempermudah kerja manusia, ada banyak jenis robot, seperti robot humanoid, robot medis, robot yang menyerupai hewan peliharaan dan robot tempur. Indonesia mampu membuat robot tempur yang diciptakan pada 2009 yang digerakkan dengan tenaga listrik dari dua baterai.
Robot tempur ini diciptakan oleh Lembaga Pengkajian Teknologi (Lemjitek) TNI AD, Karangploso, Kabupaten Malang, dan sudah beberapa kali diujicobakan. Robot tempur berukuran 1,5 x 0,5 meter dengan berat sekira 100 kilogram ini mampu mengangkut beban 150 kg dan memiliki kecepatan maksimal 60 km/jam serta mampu menjelajah hingga 1 km dari pusat kendali. Robot tempur ini adalah karya anak bangsa Indonesia yang membanggakan di bidang pertahanan dan keamanan.

KRI Krait 827
Indonesia dengan wilayah perairan yang luas sudah selayaknya memiliki kapal-kapal perang sendiri, dan tidak lagi membeli dari asing. Kini dari tangan-tangan terampil anak-anak Indonesia, KRI Krait 827 berhasil berlayar di lautan Indonesia.
KRI Krait 827 berbahan baku aluminium, bertonase 190 DWT dengan jarak jelajah sekitar 2.500 mil. Dilengkapi radar dengan jangkauan 96 nautical mil (setara 160 km) dengan sistem navigasi GMDSS area 3 dengan kecepatan terpasang 25 knots.
Alat Pembasmi Kanker Otak
Kanker otak juga disebut sebagai “silent killer” karena penderita penyakit ini biasanya langsung akut seperti yang diderita komedian Indonesia, Epi Kusnandar. Kanker otak sangat berbahaya berbagai usaha dan penelitian telah dilakukan untuk menyembuhkan kanker otak.
Salah satunya adalah dengan yang dilakukan oleh Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) yang bekerja sama dengan CTech Laboratory yang berhasil menemukan alat pembasmi kanker otak. Cara kerja alat pembasmi kanker otak ini adalah dengan menerapkan metode listrik statis dan sudah diujikan oleh penderita kanker otak kecil. Setelah diaplikasikan selama dua bulan pasien tersebut dinyatakan sembuh total. Metode radiasi listrik statis berbasis tomografi ini.

Laptop Axioo
Di dunia teknologi gadget pun, anak-anak kebanggan Indonesia berhasil unjuk gigi. Tak ingin kalah dengan Jepang, AS, atau Korea Selatan, mereka berhasil membuat laptop atau notebook Axio dan kini banyak digunakan di Indonesia, hingga berhasil menembus jajaran produk dunia lainnya. Axioo adalah salah satu komputer merek lokal yang didirikan oleh Samuel Lawrence dan Singgih Salim.

Games Lokal


Game buatan pengembang lokal diharapkan dapat mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Salah satu game tersebut berjudul Kurusetra, yang diciptakan oleh developer Tanah Air.
Game Kurusetra diproduksi oleh pengembang Tanah Air, Qajoo Studio (dibaca : kayu studio) menghadirkan permainan yang tak kalah menarik dari clash of clans (CoC) dengan genre role playing game (RPG).
Pola permainan yang dihadirkannya sama dengan game CoC, namun pola cerita permainan Kurusetra lebih menarik. Game yang memadukan passion pertempuran dan bernuansa budaya Indonesia ini akan menantang para pemainnya untuk memilih pahlawannya sendiri.
Kurusetra terinspirasi dari perang Baratayuda yang menjadi perang kolosal Tanah Air pada zaman dahulu, menghadirkan 5 tokoh pahlawan sebagai karakter utama permainan dengan kemampuan perang yang berbeda.
Dalam cerita permainannya, kelima sosok pahlawan tersebut memiliki kemampuan unik dan menantang para pemain game untuk mengatur strategi agar jagoan yang dapat meraih sebuah prasasti bernama Segaragni Bayubhumi.
 #Sumber :okezone.com

Kisah Muhammad Kusrin Lulusan SD yang Mampu Membuat TV

No comments

Wednesday, January 20, 2016

Muhammad Kusrin perakit televisi asal Karanganyar, Jawa Tengah, hari ini bisa bernafas lega. Setidaknya, usaha perakitan televisinya sejak hari ini tidak akan diganggu oleh persoalan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) lagi. 

Sertifikat SNI ini diberikan langsung oleh Menteri Perindustrian Indonesia Saleh Husin pada di Kantor Kementrian Perindustrian, Jakarta Selasa (19/1/16). 


Menteri Perindustrian Saleh Husin menyerahkan Sertifikasi Produk Pengguna Tanda (SPPT) SNI kepada perakit televisi Muhamad Kusrin di Jakarta, Selasa. (Sella Panduarsa Gareta/Antara)

"Mulai sekarang saya bisa melanjutkan usaha daya yang sempat terhenti hampir 8 bulan," ujar pria yang hanya lulus SD ini, di Jakarta, Selasa (19/1/16). 

Namun, usahanya untuk dapat sertifikat SNI tidaklah mudah. Kusni mengaku, untuk mendapatkan sertifikat ini proses yang harus dia tempuh memakan waktu 7 bulan. 

Selama waktu tersebut usahanya terpaksa untuk berhenti beroperasi. Kusni mengaku, waktu kosong tersebut dia gunakan hanya untuk reparasi dan pelayanan garansi untuk para pelanggan. 


"Jadi selama tutup kami hanya reparasi saja, omzetnya sehari hanya Rp 15 juta," ujar Kusni. 

Dia juga sempat mengeluhkan soal sistem uji laboratorium. Jarak yang jauh menjadi kendala karena uji lab dilakukan di Bandung sedangkan domisili Kusrin saat itu berada di Surabaya. 


"Yang ribet itu adalah bulak balik Bandung-Surabaya," papar dia.

Ketika ditanya soal asistensi dari pihak pemerintah daerag, Kusni mengaku tidak adanya asistensi dari pihak Pemerintah Daerah setempat.


"Tidak ada assistensi dari pemerintah daerah. Saya tahu dianjurkan untuk daftar SNI saja oleh pihak Polda," ujar dia. 

Sebelumnya karena dianggap melanggar Undanng-Undang No 3/2014 Tentang Perindustrian serta Perubahan Permendagri tentang Pemberlakuan Barang Standard Nasional Indonesia (SNI). 

Akibatnya Kusrin divonis enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun serta denda Rp 2,5 juta subsider dua bulan kurungan.  Tidak hanya itu, seluruh televisi rakitan Kusrin, sebanyak 118 buah dimusnahkan Kejaksaan Negeri Karanganyar beberapa waktu lalu. 

Pemusnahan sejumlah televisi milik Kusni itu mengakibatkan kerugian finansial bagi Kusni sebesar Rp 56 Juta. Kusrin ditangkap Polda Jawa Tengah pada Maret 2015 lalu mengakibatkan usahanya terhenti total.

Kisah Permasalahan Hukum

Sebelumnya karena dianggap melanggar Undanng-Undang No 3/2014 Tentang Perindustrian serta Perubahan Permendagri tentang Pemberlakuan Barang Standard Nasional Indonesia (SNI).

Akibatnya Kusrin divonis enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun serta denda Rp 2,5 juta subsider dua bulan kurungan. 




Tidak hanya itu, seluruh televisi rakitan Kusrin, dimusnahkan Kejaksaan Negeri Karanganyar beberapa waktu lalu. 

Kusrin ditangkap Polda Jawa Tengah pada Maret 2015 yang berakibat usahanya terhenti total. Kini, Kusrin dan isterinya, mulai berbenah dan melanjutkan kembali usahanya tersebut. 

Saat ditemui di kediamannya, Kusrin menjelaskan kali ini dia sudah mengurus izin SNI demi mendukung usahanya. 


"Dimulai lagi dari nol pak, dan ini sambil menunggu izin SNI keluar, baru diurus. Dulunya semua izin sudah ada, hanya tidak ada ijin SNI-nya," kata Kusrin kepada wartawan, Rabu (13/1/16). 

Kusrin mengaku dia sama sekali tidak tahu harus memiliki izin SNI dan tidak ada maksud  untuk melanggar peraturan. 

Selain itu, keputusan Kusrin untuk memulai usahanya kembali karena puluhan pegawainyabelum mendapat pekerjaan. 


"Setelah kasus itu, semua berhenti total, tidak produksi, terus anak isteri mereka kan juga butuh makan. Jadi kita mulai lagi dari nol," katanya. 

Pria yang hanya lulus sekolah dasar itu haya berharap usahanya akan kembali lancar seperti dulu lagi. 

Usaha perakitan televisi yang dirintisnya berawal dari hobi elektroniknya. Kusrin merakit televisi berbagai ukuran  yang dia kemas dengan menggunakan kardus layaknya televisi buatan pabrik. 

Televisi rakitan Kusrin dibanderol dengan harga paling mahal Rp 800.000 ribu dengan pusat pemasaran di Kota Solo dan DI Yogyakarta.

Uji SNI dan Sertifikasi

Muhammad Kusrin, pembuat TV berbahan baku tabung bekas monitor komputer, akhirnya mengantongi Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Kusrin harus merogoh Rp 35 juta untuk mengurus SNI tersebut.



"Rp 20 juta untuk sertifikasinya. Kemudian ada pengujian sample Rp 5 juta per merek. Kita punya 3 merek, sehingga total Rp 15 juta. Rp 15 juta dan Rp 20 juta, jadi semua sekitar Rp 35 juta," ujar Kusrin di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Kusrin mengatakan biaya untuk membuat SNI sebenarnya terjangkau. Namun, dia tak tahu ada kewajiban pemberian SNI sehingga tak pernah mengurus izin tersebut.

Selama ini, Kusrin menjalankan usaha perakitan TV dengan mendirikan UD Haris Elektronika.


"Sebenarnya nggak terlalu mahal juga. Kita cuma nggak tahu saja ternyata harus pakai SNI. Tahu pun, kita nggak tahu harus mengadu ke siapa, mengurus ke siapa, bikin di mana, membuatnya bagaimana? Kita nggak tahu‎ itu. Makanya baru urus itu sekarang," paparnya.

Selain itu, menurut Kusrin, proses mengurus SNI itu tidak memakan waktu lama. 


"Urus SNI-nya saja nggak terlalu lama. Yang lama karena kita benar-benar‎ urus dari awal dan sebelumnya nggak punya pengetahuan apa-apa. Kita harus urus ISO 9000 (standar internasional pelaksanaan usaha elektronik. Kemudian pendampingan dulu, pengujian sample, baru sertifikasi," pungkas dia.
#Sumber : Lenseberita.net

Robot Penggerak Tangan Karya Anak Bangsa

No comments

Tuesday, January 19, 2016



I Wayan Sumardana alias Sutawan alias Tawan (31), asal Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel dijuluki sebagai manusia robot. Dia mampu  merancang sendiri robot penggerak tangan kirinya yang lumpuh, agar bisa bekerja mencari nafkah menghidupi keluarga.
Rabu sore (13/1/2016) saat ditemui di bengkel kerjanya di Banjar Tauman tepi jalan Candidasa  - Tenganan Pageringsingan, Tawan tampak sibuk bekerja di bengkelnya. Kesehariannya, Tawan bekerja sebagai tukang las. Dia mengelas berbagai besi dari barang rongsokan untuk dirancang menjadi berbagai perabot rumah tangga yang merupakan pesanan orang.
Tawan dibantu istrinya Ni Nengah Sudartini dan tiga anak lelakinya yang masih kecil-kecil. Karena kondisinya yang sakit, dia merancang sendiri robot untuk menggerakkan tangan kirinya. Dengan robot itu, dia bisa bekerja. Kalau tanpa robot EEG itu, dia tak bisa bekerja.
Sakit yang dialami Tawan sejak dirinya jatuh sakit sekitar enam bulan lalu. Dokter mengatakan, dia menderita stroke ringan, sehingga tangan kirinya lumpuh total. Dokter juga cukup heran, karena kadar kolesterol dan tekanan darahnya normal. Apalagi, dia masih muda dan juga berat badannya normal.
Kondisi lumpuh sebelah, sempat membuat dia stres. Apalagi dia dari keluarga tak mampu. Istrinya tak bekerja, sementara anaknya masih kecil-kecil. Namun, dia berusaha bangkit. Berbekal pengetahuan elektronik. Dia mencari informasi di situs internet untuk merancang alat atau sejenis robot yang bisa membantu menggerakkan tangan kirinya.
Tawan merupakan tamatan STM Rekayasa Denpasar. Robot itu sebagian besar dirancangnya dari barang rongsokan. Ada komponen dari shock sepeda motor, ada juga dari perangkat elektronik komputer rongsokan.
Berbagai rancangan sempat dicoba, sampai kelima kalinya. Terakhir yang dipakainya, kini robot jenis EEG. ‘’Alat ini belum sempurna, tetapi sudah lumayan membantu saya. Tanpa alat ini saya sama sekali tak bisa bekerja menggunakan tangan kiri. Namun dengan bantuan ini, menggangkat beban berat juga bisa. Dengan alat ini, kekuatannya jauh lebih besar,’’ paparnya.
Tawan pun mendemontrasikan dengan mengangkat sebuah pelek mobil sekitar 10 kg dengan tangan kanan terasa berat. Namun dengan tangan kiri digerakkan robot, dia mengangkat besi tua itu dengan enteng. ‘’Namun menggunakan robot ini, singal otak saya terkuras. Saya harus konsentrasi memikirkan atau fokus kepada benda apa yang mau diambil atau mengerjakan apa. Kalau tak fokus, saya kesulitan. Jadi perlu memfokuskan otak untuk memerintahkan robot,’’ paparnya.
Pasutri Tawan-Sudartini, memiliki tiga anak. Mereka tinggal di belakang bengkel. Di tanah kontrakan itu, mereka tinggal bersama, tidur beralaskan kardus. Meski kondisinya miskin dan lumpuh, dia kerap juga didatangi orang. Ada warga melaporkannya ke polisi dengan laporan mengganggu lingkungan. Padahal, dia juga membayar sesabhu ke desanya.
Meski lumpuh tangan kiri, dengan bantuan robot itu, dia tak hanya melayani pemesan perabot rumah tangga di bengkelnya, juga melayani pekerjaan panggilan. Tawan disebut manusia robot atau si genius.
Semoga karyamu dapat penghargaan dari pemerintah dan tak di anggap sampah oleh pemerintah
#Sumber : Balipost

Robot Pemantau Kondisi bawah Air Karya Anak Bangsa

No comments
Robot Xorebot Underwater ROV yang dirancang sebagai pemantau kondisi bawah air tanpa awak, karya pelajar SMA Negeri 28 Jakarta menjadi satu produk kemaritiman yang dipamerkan dalam Indonesia International Maritime Festival (IIMF) di Batam, Minggu.
IIMF merupakan satu dari sekian kegiatan penunjang Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 di Batam, Natuna, Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Guru pembimbing ekstrakulikuler robotik SMAN 28 Jakarta, Muhammad Arif mengatakan robot ini berfungsi untuk memantau keadaan bawah air sehingga tidak harus dilakukan secara langsung oleh tenaga manusia. "Robot ini sebenarnya lebih pada bagaimana kita bisa mengobservasi bawah air. Misalnya untuk mengecek keramba atau tambak udang ada bolong atau tidak, cukup turunkan alat ini, jadi tak perlu mengangkat terpal keramba," kata Arif. Contoh kegunaan lainnya seperti untuk mengobservasi lambung kapal setelah berlayar. Robot ini bisa juga untuk melakukan pengecekan terhadap tiang-tiang dermaga. Selain observasi, kata dia, lengan robot ini juga bisa mengambil sampel yang menempel di tiang dermaga. "Jadi bisa diteliti apakah jamur atau teritip yang menempel di tiang. Sehingga bisa ditentukan perlakuan selanjutnya," kata dia. Dengan menggunakan robot ini, kata dia, dapat mengurangi biaya peraawatan karena tidak harus dilakukan manusia. "Dari segi keselamatan juga lebih kecil risikonya. Robot ciptaan pelajar ini sudah diujicobakan hingga kedalaman 10 meter di danau sekitar Jakarta," kata Arif. Meski memiliki banyak fungsi, namun Arif mengatakan alat ini belum dibuat untuk komersial karena masih akan dilombakan dalam kompetisi robot bawah air, Mate ROV di Hongkong, 12 April 2014 mendatang. Peserta lain yang mengikuti pameran IIMF ini seperti PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Palindo Marine Shipyard, BKPM, Melaka World Heritage City, Unesco, BRI. Selanjutnya Nongsa Point Marina and Resort, Mabes TNI AL, Batam shipyard and offshore association, Kopaska TNI AL, PT Saba Wijaya Persada, PT Infra RCS Indonesia, PT PAL Indonesia, serta Ditjen Aptika Kemkominfo yang membawa pelajar dari SMAN 28 Jakarta
#Sumber: Okezone.com

Kulkas Tanpa Listrik Karya Anak Bangsa Jadi Juara di Korea

No comments

Monday, January 18, 2016

Tim siswa Sekolah Dasar (SD) Al Azhar Semarang berhasil membuat kulkas tanpa daya listrik dan meraih medali perunggu di Korea Selatan.

Kulkas Tanpa Listrik Karya Anak Bangsa Juara di KoreaTim siswa Sekolah Dasar (SD) Al Azhar Semarang berhasil membuat kulkas tanpa daya listrik. Berkat penemuan tersebut, tim yang terdiri dari dua orang ini berhasil mengharumkan nama bangsa setelah meraih medali perunggu di Korea Selatan. (Tribun Jateng/Rival/ist)

Tim siswa Sekolah Dasar (SD) Al Azhar Semarang berhasil membuat kulkas tanpa daya listrik. Berkat penemuan tersebut, tim yang terdiri dari dua orang ini berhasil mengharumkan nama bangsa setelah meraih medali perunggu di Korea Selatan.

Tubuh Arya masih terlihat lemas ketika dijumpai di rumahnya di daerah Lempongsari, Kota Semarang Selasa (20/10/2015). Maklum saja, pemilik nama lengkap Arya Nardhana Syariendrar ini baru saja menjalani perjalanan udara selama enam jam dari Korea Selatan ke Indonesia.

Kulkas Tanpa Listrik Karya Anak Bangsa Jadi Juara di Korea
"Baru sampai tadi jam satu siang langsung tidur dan ini baru bangun," terangnya polos sembari mengucek matanya. Putra ketiga calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, tersebut beserta rekannya Sanika Putra Ramadhan berhasil meraih medali perunggu di ajang World Creativity Festival yang diselenggarakan di Korea Advanced Institue and Technology (KAIST) Daejon, Korea Selatan, 17 Oktober hingga 18 Oktober lalu.

Keduanya memukau dewan juri yang merupakan peneliti dan dosen KAIST dengan temuan mereka lemari es tanpa listrik. Kedua siswa kelas enam SD Al Azhar 14 Semarang itu berhasil menyingkirkan puluhan peserta lainnya dari delapan negara.

"Awalnya saya dan teman-teman hanya browsing di internet tentang tempat menyimpan sayur dan buah tanpa listrik, dari situ kami temukan pasir bisa menjaga suhu menjadi lebih lama," terangnya.

Ia dan rekannya kemudian mencoba memodifikasi idenya dengan membuat lemari es tanpa listrik berbahan stereofoam, pasir, dan air dingin. Sebelum berangkat ke Korea ia terlebih dahulu melakukan penelitian di rumah dan di sekolah selama beberapa hari.

#Sumber : nationalgeographic.co.id
Don't Miss
© all rights reserved
made with by templateszoo