Responsive Ad Slot

Latest

latest

Nilai yang tak Transparan Menjadi Motif Kecurangan di SNMPTN

Saturday, January 30, 2016

/ by Bapak Tumijan


Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai dirahasiakannya nilai seluruh peserta ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan membuatnya rawan kecurangan. “Karena tak ada transparansi nilai,” kata Koordinator ICW Bidang Pendidikan, Febri Hendri, kepada Tempo.
Potensi kecurangan dinilai Febri sangat besar karena tertutupnya nilai peserta yang lolos maupun tidak lolos seleksi bisa menyuburkan praktek jual-beli kursi mahasiswa di perguruan tinggi negeri. "Kalau jual-beli kuota itu, kami dapat laporannya," ia menegaskan.
Untuk menghindari kecurangan, ICW menyarankan agar nilai seluruh peserta SNMPTN dibuka kepada publik. Apalagi penyelenggaraan SNMPTN dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara. Kalau nilai diumumkan, peserta tidak bertanya-tanya lagi mengapa ada peserta yang lolos dan ada yang tidak. Selama ini panitia SNMPTN tidak pernah mengumumkan nilai peserta seleksi, hanya nama dan jurusan yang dicantumkan. Dengan demikian, nilai dan alasan seseorang lolos atau tidak hanya menjadi misteri.
Febri melanjutkan, semestinya panitia SNMPTN bisa menggunakan beberapa cara untuk mengumumkan nilai tersebut. Pertama, dengan membuka hasil ujian secara terbuka di depan umum. Kedua, secara tertulis dan langsung diberikan kepada peserta. Ketiga, bisa dengan mengirim nilai ke rumah masing-masing peserta. "Tapi cara kedua dan ketiga masih bisa terjadi kecurangan. Yang terbaik memang dengan terbuka," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pusat SNMPTN, Akhmaloka, menegaskan bahwa nilai hasil ujian tidak bisa dibuka terang-terangan. Ia berkilah, nilai-nilai tersebut adalah hak masing-masing peserta ujian. "Nilai itu bukan hak publik," katanya saat dihubungi kemarin.
Bahkan, begitu rahasianya nilai tersebut, Akhmaloka mencetuskan bahwa tak ada pihak mana pun yang berhak meminta agar hasil ujian tersebut dibuka. Baik itu Dewan Perwakilan Rakyat maupun Komisi Informasi Pusat. Karena itu, hingga saat ini panitia SNMPTN tak punya wacana untuk membuka nilai hasil peserta ujian. “Kalau dibuka, justru bisa mencederai hak peserta ujian. Contoh, kalau nilai anak yang tak lulus diumumkan dengan nilai anak yang lulus, kan malah kasihan anak yang tak lulus," katanya berdalih.
Sebelumnya, anggota Komisi Informasi Pusat, Ahmad Alamsyah Saragih, menyatakan nilai peserta SNMPTN adalah informasi terbuka yang tidak boleh ditutupi. Anggota Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat, Reni Marlinawati, menganggap penting dicantumkannya nilai SNMPTN dalam pengumuman nama peserta seleksi yang lolos ujian. Menurut Reni, jika mau fair, semestinya nilai bisa transparan seperti pada penerimaan siswa baru tingkat SMP atau SMA.

No comments

Post a Comment

- Silahkan berikan kritik dan saran serta jangan meninggalkan Spam / link aktif

Don't Miss
© all rights reserved
made with by templateszoo